Kisah Tentang Kerajaan Wessex Sampai Dengan Inggris Bersatu

Alphamaroc.comKisah Tentang Kerajaan Wessex Sampai Dengan Inggris Bersatu. Egbert atau yang juga dieja Ecgbert, Ecgbriht, Ecgbeorht, dan Ecbert adalah raja pertama Inggris di Kerajaan Wessex. Sebenarnya, ada perdebatan soal siapa raja pertama dalam sejarah Kerajaan Inggris.

Ada yang menyatakan raja pertama Inggris berasal dari Kerajaan Wessex, dengan Egbert sebagai pemimpinnya.

Egbert kemudian disebut sebagai raja pertama Inggris. Namun, ada juga yang menyatakan bahwa Offa dari Mercia adalah raja pertama Inggris karena berkuasa sejak 757 hingga 796.

Raja Egbert berkuasa atas Inggris sejak 802 hingga 839. Pada 20 tahun pertama masa pemerintahannya, Raja Egbert disebut berhasil melawan Kerajaan Mercia yang saat itu sudah mendominasi kerajaan Inggris bagian selatan. Dengan pencapaian tersebut, Raja Egbert pun dipandang sebagai Raja Wessex yang paling kuat dan berpengaruh di Inggris.

Naik takhta

Egbert lahir di Kent antara 771 atau 775. Ia adalah putra dari Raja Kent, Eahlmund (784-785). Pada masa pemerintahan sang ayah di Kent, Raja Mercia, Offa sudah berusaha untuk mengambil alih kekuasaan Eahlmund atas Kent. Setelah Eahlmund wafat, Egbert diasingkan dari Inggris ke Eropa oleh Offa yang bekerja sama dengan Beorhtric dari Wessex pada 789.

Namun, setelah Beorhtric wafat pada 802, Egbert berhasil naik takhta dan mengganti kedudukannya. Sayangnya, banyak orang Mercia, termasuk Raja Mercia, Beorhtwulf, tidak setuju Egbert naik tampuk kekuasaan.

Oleh karena itu, dengan dipimpin Raja Beorhtwulf, Mercia mulai menyerang Raja Egbert di Kerajaan Wessex. Pertempuran ini dikenal dengan nama Pertempuran Ellandun.

Pertempuran Ellendun

Pertempuran Ellendun atau Wroughton terjadi antara Egbert dari Wessex dan Beorhtwulf dari Mercia pada September 825. Tujuan Beorhtwulf menyerang Wessex adalah sebagai bentuk upaya untuk mengonsolidasikan otoritasnya sendiri dan menegaskan kembali otoritas Mercia setelah pertempuran berakhir.

Akan tetapi, pada akhirnya, Raja Egbert berhasil mengalahkan Beorhtwulf pada tahun yang sama, yaitu 825. Kekalahan Mercia menjadi penanda bahwa Raja Egbert berkuasa atas Inggris bagian selatan.

Setelah kalah dari Egbert, Beorhtwulf berusaha menginvasi Anglia Timur yang kemungkinan besar bertujuan untuk memulihkan kembali kekuasaannya.

Akan tetapi, Beorhtwulf wafat dalam pertempuran melawan Anglia Timur pada 826, dan kedudukannya diganti oleh Ludeca (826-827) yang melanjutkan perjuangan melawan Anglia Timur. Namun, Ludeca juga tewas dalam pertempuran tersebut. Posisinya kemudian digantikan oleh Raja Wiglaf (827-829 dan 830-839).

Mengalahkan Mercia

Antara 825 hingga 829, Raja Egbert terus berusaha memperluas wilayah kekuasaannya atas Mercia.

Pada 829, pertempuran kembali terjadi antara Raja Egbert dari Wessex dengan Raja Mercia, Wiglaf. Pertempuran tersebut kembali dimenangi oleh Egbert yang berhasil mengirim Wiglaf ke pengasingan. Dengan kemenangan ini, Egbert memiliki kendali penuh atas London Mint.

London Mint adalah perusahaan tertua dan pembuat koin resmi Inggris. Pada 830, Raja Egbert berhasil mengendalikan sumber daya dan perdagangan dari selatan Inggris sampai ke daerah utara.

Kendati demikian, masih pada tahun 830, Raja Egbert harus kehilangan kekuasaannya atas Mercia setelah Wiglaf kembali dari pengasingan dan berhasil memperoleh kembali takhtanya.

Setelah itu, pada 836, para perampok Viking Denmark menyerbu Charmouth (sekarang Carhampton) dengan menggunakan 35 kapal. Kedatangan mereka pun disambut oleh Raja Egbert bersama pasukannya.

Mereka kemudian bertempur dalam Pertempuran Hingston Down. Pertempuran ini dimenangi oleh Raja Egbert bersama pasukannya pada 838 M.

Meninggal Dunia

Raja Egbert wafat (meninggal dunia) pada 839 dan dimakamkan di Winchester.

Menurut catatan yang ditemukan, Egbert meninggalkan wasiat bahwa ia hanya meninggalkan tanahnya kepada anggota laki-laki dari keluarganya saja. Kedudukan Raja Egbert kemudian digantikan oleh putranya, Aethelwulf yang bertakhta sejak 839 hingga 856 atau 858.

Biografi Pangeran Charles yang Naik Tahta Menjadi Raja Charles III

Raja Charles III adalah Raja Inggris saat ini. Ia resmi naik takhta Kerajaan Inggris pada 8 September 2022.

Raja Charles III menjadi ahli waris takhta Inggris setelah sang ibunda, Ratu Elizabeth II, meninggal dunia di Kastil Balmoral, Skotlandia, pada Kamis (8/9/2022) waktu setempat.

Ratu Elizabeth II wafat pada usia 96 tahun, setelah 70 tahun berkuasa atas takhta Britania Raya.

Adapun Raja Charles III baru naik takhta pada usia 73 tahun, setelah memegang rekor sebagai putra mahkota terlama dalam sejarah Inggris.

Awal kehidupan

Raja Charles II lahir dengan nama lengkap Charles Philip Arthur George di Istana Buckingham London, Inggris, pada 14 November 1948. Ia adalah anak pertama Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip, Adipati Edinburgh.

Ketika Charles lahir, ibunya berstatus sebagai putri mahkota Kerajaan Inggris, sedangkan kakeknya Raja George VI masih berkuasa. Setelah ibundanya, Ratu Elizabeth II naik takhta sebagai Ratu Inggris, Pangeran Charles pun diangkat sebagai putra mahkota.

Pada 26 Juli 1958, saat berusia 10 tahun, Charles mendapatkan gelar Prince of Wales atau Pangeran Wales. Namun, pelantikan Charles sebagai Pangeran Wales baru secara resmi diadakan pada 1 Juli 1969 di Kastel Kaernarfon.

Kala itu, Pangeran Charles yang berusia 21 tahun, dimahkotai oleh Ratu Elizabeth dan resmi menyandang gelar Prince of Wales.

Ia tercatat sebagai penyandang gelar Pangeran Wales terlama sebelum akhirnya diangkat sebagai raja.

Pendidikan Raja Charles III

Pangeran Charles sempat mengikuti pendidikan privat di Istana Buckingham, London. Setelah itu, Charles tercatat beberapa kali berpindah sekolah.

Pada awalnya, ia mengenyam pendidikan di Hill House School, London. Di sekolah itu, Pangeran Charles tidak menerima perlakuan khusus sebagai anggota keluarga kerajaan.

Charles kemudian pindah ke Cheam Preparatory School di Berkshire, yang merupakan mantan sekolah ayahnya.

Pangeran Charles juga sempat berpindah sekolah ke Gordonstoun yang terletak di sebelah timur Skotlandia.

Saat bersekolah di Gordonstoun, Pangeran Charles juga mengenyam pendidikan di Australia. Pangeran Charles disebut sebagai murid cerdas serta menonjol pada pelajaran sejarah dan bahasa Perancis.

Setelah lulus dari Gordonstoun, Pangeran Charles melanjutkan studi di Trinity College yang masih menjadi bagian dari Universitas Cambrige. Ia mengambil spesialisasi ilmu sejarah, antropologi, dan arkeologi.

Pangeran Wales itu lulus dengan gelar Sarjana Seni dari Trinity College pada 1970. Setelah menamatkan S1, Pangeran Charles melanjutkan studi magister di Universitas Cambrige serta mempelajari bahasa dan sejarah Wales di Universitas Wales.

Sebagai anggota keluarga kerajaan, Pangeran Charles juga mengikuti tradisi untuk bergabung di angkatan udara dan laut. Ia menjalani pelatihan di Angkatan Udara Britania Raya atau Royal Air Force saat menjalani studi magister di Universitas Cambridge. Pada 8 Maret 1971, Pangeran Charles pun telah berlatih menjadi pilot pesawat jet di Royal Air Force College Cranwell.

Foto dokumentasi yang menunjukkan kebersamaan Pangeran Charles dan Putri Diana di awal-awal masa pernikahan mereka
Raja Charles II bersama Ratu Diana

Skandal asmara

Ketika masih muda, Pangeran Charles juga terkenal karena kisah asmaranya yang mencuri perhatian publik. Pangeran Charles dirumorkan menjalin hubungan dengan beberapa perempuan. Salah satu kisah asmara Pangeran Charles yang diketahui publik adalah hubungannya dengan Camilla Shand. Namun, hubungan Charles dengan Camilla Shand kandas setelah sang pangeran bergabung dengan angkatan laut pada 1973.

Pada 1974, Pangeran Charles sempat berencana menikahi Amanda Knatchbull, cucu seorang perwira angkatan laut bernama Louis Mountbatten. Namun, rencana pernikahan itu batal.

Pangeran Charles kemudian mulai jatuh cinta kepada Diana Spencer yang merupakan adik dari mantan kekasihnya, Sarah Spencer. Pangeran Charles melamar Diana pada Februari 1981.

Pernikahan Pangeran Charles dan Putri Diana pun resmi digelar di Katedral Santo Paul pada 29 Juli 1981. Pangeran Charles yang berusia 32 tahun menikahi Diana yang saat itu masih berumur 20 tahun. Pernikahan Pangeran Charles dan Putri Diana dikaruniai dua putra, yaitu William Arthur  dan Henry Charles.

Pangeran Charles dan Putri Diana menjadi pasangan yang populer kala itu. Namun, pernikahan mereka akhirnya berakhir pada 1996. Isu tentang orang ketiga pun ramai menjadi penyebab keretakan rumah tangga Charles dan Diana. Pangeran Charles disebut-sebut belum bisa melupakan mantan kekasihnya, Camilla.

Setahun setelah perceraian mereka, Putri Diana meninggal dunia dalam kecelakaan mobil di Paris pada 1967. Kala itu, Diana sedang bersama kekasihnya, Dodi al-Fayed. Sementara itu, setelah bercerai dari Diana, Pangeran Charles pun secara terang-terangan menunjukkan niatnya untuk menikahi Camilla yang telah menjadi seorang janda.

Meski menuai kontroversi pada awalnya, Charles dan Camilla akhirnya mendapatkan persetujuan dari pihak kerajaan untuk meresmikan hubungan. Pangeran Charles menikah untuk kedua kalinya pada 9 April 2005.

Dari pernikahannya dengan Camilla, Pangeran Charles tidak dikaruniai anak. Namun, Camilla-lah yang kini mendapatkan kesempatan untuk mendampingi Raja Charles III. Ia mendapatkan gelar queen consort atau permaisuri kerajaan.

Sumber: https://www.britannica.com/biography/Charles-prince-of-Wales, diakses pada 9 September 2022 pukul 17.00 WIB.

Referensi: Swanton, Michael. (1996). The Anglo-Saxon Chronicle. New York: Routledge.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *